PKS Setuju Kuota Solar Dan Gas Melon Ditambah Tapi Pengawasan Diperketat

Jakarta (23/11) – Kebutuhan BBM bersubsidi jenis solar dan LPG 3 kg tahun 2023 diperkirakan melebihi kuota yang disediakan. Karena itu Pertamina mengusulkan penambahan kuota LPG 3 kg sebesar 190.000 Metrik Ton (MT) dan Solar Subsidi sebanyak 1,2 juta Kilo Liter (KL).

Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut Pertamina, Selasa (21/11/2023) menyatakan setuju asalkan aspek pengawasan pendistribusiannya ditingkatkan.

“Secara umum saya setuju penambahan kuota untuk solar dan gas elpiji 3 kg, menuju hari natal dan tahun baru tahun 2024. Karena dua Komoditas ini kan dikonsumsi terutama oleh masyarakat kecil dan transportasi umum.

Penambahannya juga tidak banyak. Kita ingin masyarakat tenang dan gembira memasuki tahun baru dan tidak ada antrian BBM atau kelangkaan gas melon 3 kg,” kata Mulyanto.

Ia menyebut penambahan kuota ini sangat dimungkinkan. Mengingat harga minyak dan gas elpiji dunia sedang turun, jauh di bawah asumsi APBN 2023. Dari gas elpiji saja terjadi penghematan sebesar Rp. 45 triliun dari dana subsidi. Sementara untuk menutupi over kuota di atas dibutuhkan anggaran kurang dari Rp 2 triliun. Jadi ruang fiskalnya masih longgar.

“Namun kita minta juga kepada Pertamina dan BPH Migas untuk meningkatkan pengawasannya. Jangan sampai penambahan kuota ini lari kepada mereka yang tidak berhak. Ini yang harus dipastikan.

Karena, Data tahun 2023 dari pertamina sebanyak lebih dari 400 SPBU terjadi penyimpangan dan sebanyak 430 orang menjadi tersangka. Ini kan fenomena gungung es, hanya puncaknya saja yang terlihat,” tegasnya.

Total Views: 2042
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print

|| RILIS TERBARU

© Copyrights DR. H. Mulyanto, M.Eng