Jakarta (24/3) – Anggota DPR RI, Mulyanto, mendorong pemerintah lebih serius membudayakan inovasi, misalnya dengan mengedepankan pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk suatu keperluan dari pada menggunakan jasa pawang hujan. Demikian disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat DPR RI dengan Kepala BRIN, Rabu, 23/3/2022.
Mulyanto menyebut pemerintah harusnya lebih menghargai capaian inovasi anak bangsa daripada mengedepankan praktik yang tidak ilmiah.
Ia menyesalkan sikap pemerintah dalam ajang MotoGP Mandalika 2022, yang terkesan membiarkan praktik klenik pawang hujan menjadi tontonan publik hingga ke manca negara. Hal tersebut sangat memalukan dan membuat kesan dunia inovasi kita terpuruk.
“BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) harus terus-menerus mensosialisasikan kemampuan mereka dalam TMC dan hasil-hasil teknologi lainnya agar masyarakat mengetahui prestasi anak bangsa dalam pengembangan teknologi maju.
Jangan sampai bangsa ini diolok-olok bangsa lain karena dianggap abai terhadap pengembangan IPTEK dan lebih gandrung pada klenik.
Terus terang, saya pribadi lebih percaya pada TMC ini ketimbang pawang hujan,” ujar doktor bidang teknik nuklir, Tokyo Institute of Technology Jepang.
Ditambahkannya, kita perlu terus-menerus dan konsisten mendorong pengembangan basis berpikir saintifik bagi generasi bangsa ke depan, sebab kita berkeinginan agar bangsa ini mampu bersaing dalam keunggulan kompetitif dan tumbuh-kembang menjadi masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
“Kita tidak bisa selamanya mengandalkan keunggulan komparatif SDA seperti kelapa sawit dan batubara. Karenanya penguasaan IPTEK yang dilandasi berpikir rasional-ilmiah menjadi mutlak diperlukan,” terang Mulyanto.
Dalam kondisi tradisi dan budaya tertentu, klenik seperti pawang hujan mungkin relevan, namun tidak untuk diarusutamakan secara nasional. Ini dapat menjadi kontraproduktif dengan upaya kita membangun masyarakat berbasis pengetahuan, yang menjadi pilar utama Indonesia unggul dan moderen.
“Pada titik ini, BRIN berada pada posisi sentral untuk membudayakan masyarakat yang cinta Iptek”, tandas Mulyanto.