Tangerang, (25/12) – Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS, Mulyanto mengajak seluruh kader di berbagai tingkat kepengurusan untuk berperan aktif membangun negeri dengan berbagai kemampuan yang dimiliki. Kerja nyata di tengah masyarakat dinilai lebih dibutuhkan daripada berdebat tanpa batas waktu di media sosial.
Menurut Mulyanto, kader PKS harus memahami posisinya sebagai pelanjut cita-cita perjuangan tokoh-tokoh Islam Indonesia terdahulu. Sebagai generasi penerus sudah selayaknya kader PKS menghayati konsep dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang diperjuangkan para tokoh Islam terdahulu.
Demikian dikatakan Mulyanto di sela kegiatan reses masa persidangan I, Tahun 2019, DPR-RI, di Kota Tangerang, Rabu (25/12).
“Setiap kader PKS harus paham tujuan dasar pendirian bangsa dan negara ini. Kita semua harus paham apa yang dimaksud oleh M. Natsir tentang negara bukanlah tujuan melainkan alat untuk mewujudkan kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, keadilan dan kemakmuran.
Berdasarkan kerangka berpikir inilah kader PKS bergerak melayani masyarakat,” kata Mulyanto.
Sebelumnya di acara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah Al-Hikmah, Sabtu (22/12), Mulyanto juga mengimbau para wisudawan untuk mau bekerja melayani masyarakat dengan ilmu yang dimiliki. Menurut Mulyanto, setiap cendekiawan Islam adalah dai yang punya tanggungjawab membawa perbaikan di tengah masyarakat.
“Dai adalah agen perubah. Setiap dai harus memiliki gen perubah, spirit bagi perubahan, serta memiliki knowledge dan know how bagi perubahan.
Dalam skala nasional, dai mempunyai tugas membangun Indonesia menjadi negeri yang baldatun, thoyyibatun wa robbun ghofur,” tegas Mulyanto.
Dalam konteks keindonesiaan, peran dai sangat penting dalam membangun wawasan masyarakat tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Mahaesa.
Melalui peran dai ini diharapkan tujuan hakiki kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil makmur dapat terwujud.