Dr.H. Mulyanto, M.Eng. anggota Komisi VII DPR RI fraksi PKS dari Dapil Banten III, yang meliputi Kota Tangerang, Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang, yang akrab disapa Pak MUL melaksanakan kunjungan kerja ke PLTP Gunung Salak, di Kabupaten Bogor bersama rombongan Komisi VII DPR RI 8/10/2021. Hadir dalam kunjungan kerja tersebut Dirjen EBTKE dan Direksi PLN.
PLTP Gunung Salak dioperasikan oleh PT Indonesia Power (IP) dimana uapnya disediakan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Kapasitas terpasang PLTP ini sebesar 3 x 60 MW dengan total 180 MW yang komisioning pada tahun 2005 atau telah berumur 16 tahun.
BPP (biaya pokok pembangkitan) PLTP ini sebesar 8 sen USD/kWh (1.061 Rupuah/kWh) dimana hampir 95%-nya untuk biaya pembangkitan uap. Secara voluntary PLTP Gunung Salak menjual sertifikat karbonnya sekitar 1 Euro/kg. Sampai tahun 2019 berhasil menjual karbon kredit secara sukarela sebanyak 741 juta ton karbon dan memperoleh sebesar 452 ribu Euro (7 milyar Rupiah).
Panas bumi nasional merupakan harta karun nomor dua terbesar di dunia dengan potensi sebesar 24 giga watt (GW), setelah Amerika Serikat yang mencapai 30 GW. Sekarang ini kapasitas terpasang listrik panas bumi baru sekitar 2 GW atau 9 % dari potensinya. Problem utamanya sehingga hampir selama 40 tahun hanya mampu membangkitkan daya sebesar itu adalah karena BPP-nya yang relatif tinggi 7 – 13 sen USD/kWh, akibat resiko eksplorasi dan besarnya biaya pembangunan infrastruktur disamping perizinan yang lama mencapai 10 tahun.
Kalau Pemerintah serius mengembangkan PLTP, maka soal regulasi, resiko eksplorasi dan besarnya biaya pembangunan infrastruktur perlu dicarikan jalan keluar.
Bogor
8/102021
Pak MUL